Senin, 09 Mei 2011

Green computing

    Green computing adalah perilaku menggunakan sumber daya komputasi secara efisien, dengan cara memaksimalkan efisiensi energi, memperpanjang masa pakai perangkat keras, meminimalkan penggunaan kertas, dan beberapa hal teknis lainnya.
    Bisnis memiliki tiga unsur yang disebut 3BL, triple bottom lines, yaitu: people-planet-profit. Tiga hal ini saling berkaitan. Pengembangan sistem berbasis TI harus mempertimbangkan seluruh elemen stakeholders, tidak hanya memaksimalkan keuntungan shareholders saja.
    Elemen-elemen green computing adalah:
    1. Sustainability, yaitu daur ulang.
    2. Ramah lingkungan
    3. Penggunaan energi secara efisien
    4. Penggunaan sumber daya secara efisien
    5. Mengurangi pekerjaan yang tidak berguna
    Green Computing di data Center :
    Data center membutuhkan biaya yang besar. Biaya ini dibutuhkan untuk operasional dan maintenance.
    Permasalah utama adalah untuk: konsumsi listrik, pendingin, dan ruangan.
    Solusi:
    1. Teknologi server hemat energi
    Yaitu pengaturan clock processor, jika task tidak banyak, maka clock processor dikurangi. Hal ini berguna untuk efisiensi kinerja processor.
    Teknologi ini ada pada Intel (speedstep), AMD (coolnow), Sun Microsystem (coolthread).
    Keuntungan dengan teknologi adalah: hemat energi, karena panas rendah. Dengan panas rendah, maka energi pendingin yang dibutuhkan juga rendah.
    2. Teknologi virtualization
    Yaitu: dari satu mesin bisa ada tiga mesin, secara virtual.
    Keuntungannya adalah: hemat ruang, energi, kabel, dan optimalisasi mesin.
    3. Teknologi Blade Server
    Yaitu teknologi server dengan bentuk fisik horisontal. Bentuk ini dirasa lebih hemat ruang, kabel, dan energi dibanding bila bentuk fisiknya vertikal.
    4. Data Center Power Efficiency Metrics
    Merupakan hasil consorsium oleh The Green Grid. Dengan dua parameter: PUE (Power Usage Efficiency), DCE (Data Center Efficiency).
    Hasil pengukuran Lawrence Berkeley National Labs terhadap 22 data center, menunjukkan nilai PUE antara 1,3 hingga 3,0.
    Green Computing di Workstation :
    Sebaran konsumsi PC paling besar di monitor.
    Workstation adalah penyedot energi terbesar di perkantoran.
    Solusi:
    1. Teknologi power management, yang terdapat pada BIOS. Melalui ACPI (Advanced Configuration & Power Interface) akan memotong rata-rata 25% konsumsi energi.
    2. Tim klien: hanya menggunakan 50% konsumsi energi
    3. Ganti dengan laptop, karena konsumsi energi jauh lebih kecil.
    Green Computing di Lingkungan Kerja :
    Ada tiga jenis solusi:
    1. Skype, solusi voip (dengan Asterisk)
    2. Solusi IM (instant messaging)
    3. Solusi unified communication (voip + IM)
    Keuntungan:
    1. Konvergensi data dan suara dalam 1 jaringan berbasis IP
    2. Hemat biaya maintenance
    3. Hemat biaya operational
    4. Hemat biaya energi
    5. Hemat space ruang kerja
    6. Hemat biaya transportasi
    Green Computing dari diri sendiri :
    1. Tidak harus selalu membeli komputer baru, gunakan: komputer sewaan,  bekas/refurbished, atau komputer lama yang masih dapat di-upgrade.
    2. Selalu mencari solusi software terlebih dahulu.
    3. Teliti dalam membeli perangkat, pastikan lulus uji hemat energi dan lingkungan.
    4. Gunakan layar monitor sesuai dengan kebutuhan.
    5. Gunakan monitor LCD daripada CRT, karena lebih hemat energi.
    6. Hindari mencetak e-mail atau dokumen elektronik.
    7. Gunakan e-mail untuk menggantikan fax dan sirkulasi dokumen.
    8. Cetak dokumen yang tidak terlalu penting bolak-balik.
    9. Gunakan kertas daur ulang untuk mencetak.
    10. Perkecil ukuran font dan spasi.
    11. Gunakan printer inkjet daripada laser jet.
    12. Matikan komputer/alat-alat lain yang tidak bekerja pada malam hari maupun akhir minggu.
    13. Gunakan remote admin ke server daripada menggunakan monitor.
    14. Optimalisasi penggunaan komputer, minimalkan penggunaan komputer untuk hal-hal yang tidak penting.
    Green Computing on PC :
  1. Laptop hanya memerlukan 10% energi yang digunakan Desktop. Flat screen hanya menggunakan 30% energi yang digunakan oleh Monitor CRT
  2. Coba upgrade RAM, sebelum memutuskan ganti komputer. Komputer lambat bisa karena kotornya registry atau ada background services yang berjalan padahal sebenarnya tidak kita perlukan. Cek dan matikan services yang sedang berjalan padahal tidak perlu itu. Misalnya untuk Windows jalankan Start > Run > type “msconfig”
  3. Menggunakan PC dan printer dengan merk dan jenis sama memudahkan kanibalisme dan proses recycle
  4. Matikan komputer ketika tidak digunakan (malam hari). Mematikan komputer akan mengurangi umur komputer adalah mitos yang salah
  5. Screen saver is not energy saver. Pilih matikan monitor daripada menggunakan screen saver
  6. Pilih virtualisasi daripada pembelian hardware baru (hemat 70% energi)
  7. Pilih peripheral berlogo energy star
  8. Catat bahwa mode power menentukan prosentase hemat energi (Sleep mode – hemat 70% energi, Standby mode – hemat 90% energi, Hibernate mode – hemat 98% energi)
  9. Jangan cepat membuang PC, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan
  10.  Green Computing on Laptop :
  11. Gunakan power saving setting
  12. Kurangi penggunaan backlight
  13. Atur layar dan harddisk sleep/off setelah beberapa menit tanpa penggunaan
  14. Matikan bluetooth dan wifi ketika tidak digunakan
  15. Lepas kartu MMC, SD, USB Flash apabila tidak digunakan
  16. Kecilkan volume suara dan kontras layar
  17. Minimalisir penggunaan IrDA (infrared) atau serial communication, karena boros energi
  18. Upgrade RAM sebelum ganti laptop
  19. Jangan cepat membuang Laptop, lakukan recycle atau donasi ke pihak lain apabila sudah tidak digunakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar